Mengintip Kekayaan Jenis Begonia di Pulau Sumatera

Belajar dari Pakar

Mengintip Kekayaan Jenis Begonia di Pulau Sumatera

Muhammad Efendi, M.Si - detikEdu
Rabu, 26 Apr 2023 11:30 WIB
Begonia
Foto: Begonia (Dok BRIN)
Jakarta -

Berbicara tentang begonia sepertinya tidak ada habis-habisnya. Tanaman yang satu ini tak hanya banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia, pemerhati flora dunia pun masih menyisakan kekagumannya untuk tanaman yang satu ini. Begonia telah lama dikenal sebagai tanaman hias karena corak warna helaian daun dan bentuk daun yang beragam, warna bunga menarik maupun bentuk perawakan yang unik. Tidak salah jika jenis tanaman banyak diminati oleh pencinta tanaman hias di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama begonia sendiri pertama kali diusung oleh seorang ahli botani berkebangsaan Perancis bernama Charles Plumier (1646-1704) untuk menghormati Michael Begon, seorang Gubernur Prancis di Santo Domingo yang telah mendukung ekspedisi tersebut. Kini, selain untuk menyebut nama genus dalam tata nama ilmiahnya juga menjadi nama dagang jenis tumbuhan herba tersebut.

ADVERTISEMENT

Indonesia sebagai salah satu pusat sebaran begonia telah banyak diungkap melalui banyak penelitian dan eksplorasi. Dalam sebuah pangkalan data begonia mengungkapkan bahwa lebih dari 250 jenis begonia ditemukan di Indonesia dari jumlah 2.117 jenis begonia dunia (https://padme.rbge.org.uk/begonia/home). Artinya, lebih dari 10% begonia di dunia dapat ditemukan di Indonesia. Tren peningkatan jumlah jenis begonia terus berlanjut seiring dengan meningkatnya intensitas eksplorasi di pulau-pulau terpencil dan hutan alam yang masih perawan.

Sumatera telah dikaruniai dengan jenis begonia yang beragam dan unik. Selama kurun 10 tahun terakhir tercatat 17 jenis begonia baru dilaporkan dari Sumatera yaitu B. beludruvenea, B. fluvialis, B. halabanensis, B. harauensis, B. karangputihensis, B. korthalsiana, B. kudoensis, B. olivacea, B. raoensis (Hughes dkk. 2015), B. curvifolia, B. ocellata, (Ardi & Hughes, 2018), B. araneumoides, B. batuphila, B. panjangfolia, B. perunggufolia, B. mursalaensis, dan B. hijauvenia, (Girmansyah dkk., 2022). Bahkan, penemuan jenis baru tak hanya datang dari para peneliti maupun akademisi tetapi pemerhati flora di daerah-daerah juga telah berkontribusi dalam mengungkap jenis-jenis baru begonia Indonesia.

Saat ini, jumlah begonia yang ditemukan di Pulau Sumatera sudah mencapai 72 jenis atau sepertiga dari jumlah begonia Indonesia. Menariknya lagi, 66 jenis dari 72 jenis tersebut hanya tumbuh di Pulau Sumatera. Artinya, 90% jenis yang sama tidak ditemukan di pulau lain atau secara singkatnya dikenal sebagai begonia endemik Sumatra. Hal ini patut menjadi sebuah kebanggaan sekaligus peringatan tentang beragamnya jenis Begonia dan potensi kehilangan.

BegoniaBegonia robii, Begonia endemik di Sumatra Barat. Foto: Begonia (Dok BRIN)

BegoniaBegonia teysmanniana, endemik Sumatera Foto: Begonia (Dok BRIN)



BegoniaBegonia harauensis, begonia endemik dari Lembah Harau yang terancam punah Foto: Begonia (Dok BRIN)



BegoniaBegonia multangula dari Lampung memiliki sebaran luas dari Sumatera hingga Kepulauan Sunda Kecil Foto: Begonia (Dok BRIN)



Sumatera Barat misalnya, merupakan penyumbang jenis begonia tertinggi di Pulau Sumatera. Saat ini jumlah jenis yang telah diketahui mencapai 38 jenis atau sekitar 50% jumlah begonia di Pulau Sumatera (Girmansyah dkk. 2022). Namun, jenis-jenis begonia tersebut banyak ditemukan di luar kawasan konservasi, seperti perkebunan yang rentan akan pembabatan. Satu lagi, Begonia harauensis, endemik lembah Harau, tumbuh di dekat tempat wisata sehigga rentan terinjak atau tercabut. Begonia araneumoides yang baru ditemukan pada akhir tahun 2022 sudah mulai sulit ditemukan pada habitat alaminya.

Begonia
Begonia

Upaya pelestarian Begonia tanpa melibatkan masyarakat ibarat bertepuk sebelah tangan. Bagaimanapun juga masyarakat lebih dekat dengan 'rumah' Begonia. Menjaga alam di sekitar tempat tinggalnya merupakan hubungan simbiosis mutualisme yang harus dilakukan. Namun demikian, memberikan bekal keterampilan dalam budidaya begonia kepada masyarakat sepertinya tidak kalah penting.

Budidaya secara lokal akan mengurangi eksploitasi langsung begonia di alamnya. Begonia dapat diperbanyak melalui setek daun, setek batang maupun dari biji.

*) Muhammad Efendi, MSi, peneliti ahli muda pada Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan-BRIN



Simak Video "Alternatif Bercocok Tanam dengan Minim Air di Baghdad"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia